Teguh Juwarno
1 Oktober 2009 – 30 September 2019
Joko Widodo
Wonosobo, Jawa Tengah, Indonesia
NasDem (2023–sekarang)
Universitas Indonesia
Ir. Teguh Juwarno, M.Si. (lahir 1 November 1968) adalah pewara dan politikus Partai NasDem.[1]
Latar Belakang
Awalnya, nama Teguh Juwarno mulai dikenal masyarakat lewat layar kaca. Pria kelahiran Wonosobo, 1 November 1968 ini memang kerap tampil di TV sejak menjadi presenter atau penyiar di RCTI. Hingga akhirnya, kecintaan dan misinya terhadap kemakmuran rakyat membawanya ke dunia politik di Senayan.
Sejak duduk di bangku SMA, Teguh Juwarno sudah giat berorganisasi. Ia adalah Ketua OSIS SMA Negeri 1 Wonosobo merangkap Ketua Gerakan Pramuka di SMA yang sama. Lulus dari situ, Teguh memilih Institut Pertanian Bogor (IPB) untuk kuliah. Di sini juga ia masuk berbagai organisasi termasuk sampai akhirnya menjadi Pemimpin Umum Koran Kapus Gema Almamater IPB tahun 1998-1991.
Di tahun 1993, Teguh mulai bekerja sebagai reporter majalah Tempo. Setahun kemudian ia melepas pekerjaan itu dan bergabung bersama RCTI menjadi reporter, presenter, hingga meraih jabatan Kepala Departemen Humas RCTI tahun 2002-2005.
Di tahun yang sama, Teguh mulai melirik panggung politik. Pria yang mengambil program pasca-sarjana S2 di Manajemen Komunikasi, Pascasarjana Universitas Indonesia (UI), 1998-2001 ini pun berperan sebagai staf khusus Menteri Pendidikan Nasional bidang media dan komunikasi. Ia juga menjadi pendiri Yayasan Abdi Nusantara tahun 2005.
Aktifnya Teguh di Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan Badan Kerohanian Islam saat di kampus menjadi bekalnya ke Senayan. Ia pun dipercaya sebagai salah satu Wakil Ketua Komisi II. Amien Rais yang menjadi pendiri Partai Amanat Nasional (PAN) adalah panutan Teguh. Dari sana ia banyak belajar dan menjunjung gagasan Tauhid Sosial. Posisi Teguh kian cemerlang. Mulai dari kader dan Wasekjen PAN, akhirnya ia mencalegkan diri dari Dapil Kabupaten Brebes, Kabupaten Tegal, Kota Tegal, Jawa Tengah.
Teguh pun memiliki misi untuk punya andil menyusun perundang-undangan yang benar-benar berpihak pada rakyat. Sebagai wakil rakyat harus berani mengartikulasikan bila ada langkah eksekutif yang mencederai rasa keadilan masyarakat, demokrasi harus kita kritisi. Salah satu contoh angket Century, bila berjalan dengan baik maka akan menjadi inspirasi langkah-langkah DPR berikutnya.[2]
Riwayat Pendidikan
- SMA Negeri 1 Wonosobo (1984-1987)
- S1, Agribisnis, Institut Pertanian Bogor (1987-1992)
- S2, Manajemen Komunikasi, Universitas Indonesia (1998-2001)
Karier
- 1990-1993: Trainer of Achievement Motivation Training (AMT)
- 1993-1994: Reporter majalah Tempo
- 1994-2005: Manajer Humas, Produser, Presenter RCTI
- 2005-2009: Staf Khusus dan Juru Bicara Kementerian Pendidikan Nasional
- 2020-2022: Komisaris Telkom Akses
Lihat pula
Referensi
- l
- b
- s
- Rizky Hasan
- Ledi Marina
- Ryanka Putra
- Nawayogi Kusuma
- Raissa Nadia
- Anggita Disastra
- Aiman Witjaksono
- Adolf Posumah
- Arief Suditomo
- Michael Tjandra
- Ersa Siregar
- Gustav Aulia
- Bima Marzuki
- Ade Novit
- Bayu Sugarda
- Danke Derajat
- Helmi Johannes
- Driantama
- Edwin Nazir
- Putra Nababan
- Teguh Juwarno
- Nova Poerwadi
- Zaldy Nurzaman
- Cheryl Tanzil
- Chandra Sugarda Nazir
- Joice Triatman
- Ledy Simarmata
- Desi Anwar
- Devi Trianna
- Fauziah Dasuki
- Ida Parwati
- Ira Syarif
- Ria Yusnita
- Pius Wans Mahdi
- Marcelina Ika
- Mega Novelia
- Zsa Zsa Yusharyahya
- Siane Indriani
- Yulia Supadmo
- Dentamira Kusuma
- Isyana Bagoes Oka
- Chantal Della Concetta
- Zeda Salim
- Astri Megatari
- Ariyo Ardi
- Iqbal Fais
- Inne Sudjono
- Ajeng Kamaratih
- Jihan Novita
- Desvita F. Bionda
- Diaz Kaslina
- Dian Mirza
- Irsan Karim
- Egiet Hapsari
- Tasya Syarief
- Brigita Ferlina
- Shafinaz Nachiar
- Prabu Revolusi
- Tommy Tjokro
Artikel bertopik biografi anggota DPR Indonesia ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya. |
- l
- b
- s