Pendidikan di Malaysia
Kementerian Pendidikan | |
---|---|
Menteri Pendidikan | Dr. Maszlee Malik |
Biaya pendidikan nasional (2014) | |
Biaya | MYR54.6 miliar (USD17 miliar)1 |
Penjelasan utama | |
Bahasa utama | Melayu, Mandarin, Tamil, Inggris |
Jenis sistem | Nasional |
Didirikan | 1956 |
Melek huruf (2009) | |
Total | 95% (semuanya 15 tahun keatas) |
Laki-Laki | 95% total, 98% 15–24 tahun |
Perempuan | 95% total, 98% 15–24 tahun |
Perputaran | |
Total | 5,407,865 dengan 405,716 guru (ratio 13:1), termasuk 163,746 pra-sekolah |
Dasar | 2,899,228 (peringkat survival sampai kelas SD terakhir, Kelas 6 adalah 99%) |
Menengah | 2,344,891 (66% siswa & 72% siswi berpindah ke SMP kelas 1 dari SD kelas 6) |
1"Budget 2014", NST |
Pendidikan di Malaysia diurus oleh Kementerian Pendidikan. Meskipun pendidikan adalah tanggung jawab pemerintah federal, setiap negara bagian dan teritorial federal memiliki sebuah Departemen Pendidikan untuk membentuk bahan-bahan pengajaran di teritorialnya. Legislasi utama yang mengatur pendidikan adalah Undang-Undang Pendidikan 1996.
Sistem pendidikan tersebut terbagi dalam pendidikan pra-sekolah, pendidikan dasar, pendidikan menengah, pendidikan pasca-menengah dan pendidikan tinggi. Pendidikan tersedia dari sistem sekolah negeri multi-bahasa yang menyediakan pendidikan gratis bagi seluruh warga Malaysia, atau sekolah swasta, atau melalui sekolah di rumah. Menurut hukum, pendidikan dasar adalah wajib. Seperti beberapa negara Asia-Pasifik macam Republik Korea, Singapura dan Jepang, tes-tes terstandardisasi adalah sebuah fitur umum. Saat ini, terdapat 37 universitas swasta, 20 kolese unviersitas swasta, tujuh kampus cabang universitas luar negeri dan 414 kolese swasta di Malaysia.[1]
Referensi
- "Country Facts – Malaysia". Retrieved 16 October 2005.
- "A Glimpse of History" Diarsipkan 2006-01-15 di Wayback Machine.. Retrieved 16 October 2005.
- "PM Unveils Caring Budget, More New Measures To Perk Up Economy". (30 September 2005). Bernama.
- Yusop, Husna (16 October 2005). Speaking of culture Diarsipkan 2005-12-25 di Wayback Machine.. The Sun.
- Yusop, Husna (9 March 2006). Time to overhaul education system Diarsipkan 2006-04-21 di Wayback Machine.. Malaysia Today.
- Tan, Peter K. W. (2005), 'The medium-of-instruction debate in Malaysia: English as a Malaysian language?’, Problems & Language Planning 29: 1, pp. 47–66 The medium-of-instruction debate in Malaysia Diarsipkan 2007-09-27 di Wayback Machine.
Catatan
- ^ "Malaysia bans opening of new universities". Investvine.com. 12 Februari 2013. Diakses tanggal 13 Februari 2013.
Pranala luar
- Directory of Schools in Malaysia
- Ministry of Education official website
- Ministry of Higher Education official website Diarsipkan 2011-07-22 di Wayback Machine.
- Education Malaysia, government website promoting education in Malaysia
- UNESCO Regional Office for Education in Asia report – The Educational Statistics System of Malaysia 1972
- l
- b
- s
berdaulat
- Afganistan
- Arab Saudi
- Armenia1
- Azerbaijan1
- Bahrain
- Bangladesh
- Bhutan
- Brunei
- Filipina
- Georgia1
- India
- Indonesia
- Irak
- Iran
- Israel
- Jepang
- Kamboja
- Kazakhstan3
- Kirgizstan
- Korea Selatan
- Korea Utara
- Kuwait
- Laos
- Lebanon
- Maladewa
- Malaysia
- Mesir3
- Mongolia
- Myanmar
- Nepal
- Oman
- Pakistan
- Qatar
- Rusia3
- Singapura
- Siprus1
- Sri Lanka
- Suriah
- Tajikistan
- Thailand
- Timor Leste2
- Tiongkok
- Turki3
- Turkmenistan
- Uni Emirat Arab
- Uzbekistan
- Vietnam
- Yaman
- Yordania
pengakuan terbatas
- Abkhazia1
- Republik Artsakh1
- Ossetia Selatan1
- Palestina
- Siprus Utara1
- Republik Tiongkok
wilayah lain
- Kepulauan Cocos (Keeling)
- Hong Kong
- Makau
- Pulau Natal
- Wilayah Samudra Hindia Britania
Artikel bertopik Malaysia ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya. |
- l
- b
- s