Mohamad Tonny Harjono
5 April 2024
Fadjar Prasetyo
Petahana
17 November 2023 – 5 April 2024
Andyawan Martono Putra
M. Khairil Lubis
4 November 2022 – 17 November 2023
Andyawan Martono Putra
Tedi Rizalihadi
27 Juni 2022 – 4 November 2022
Nanang Santoso
Tedi Rizalihadi
11 November 2020 – 27 Juni 2022
Suharyanto
Hersan
Jakarta
Marsekal TNI Mohamad Tonny Harjono, S.E., M.M. (lahir 4 Oktober 1971) adalah seorang Perwira Tinggi TNI Angkatan Udara lulusan Akademi Angkatan Udara (AAU) TNI tahun 1993 yang saat ini menjabat Kepala Staf TNI Angkatan Udara sejak tanggal 5 April 2024.[1]
Tonny tercatat pernah menduduki sejumlah jabatan penting. Dia adalah mantan Ajudan Presiden RI Joko Widodo. Dia kemudian menjabat Danlanud Adi Soemarmo, Danlanud Halim Perdanakusuma, Staf Khusus Kasau, Sekretaris Militer Presiden, Dankodiklatau, Pangkoopsudnas, Pangkogabwilhan II dan terakhir sebagai Kasau. Pesawat-pesawat tempur yang pernah diterbangkan oleh Marsekal TNI Mohamad Tonny Harjono: Pesawat jenis Hawk MK-53, F-16 Fighting Falcon, Sukhoi 27 dan Sukhoi 30.
Riwayat Pendidikan
- AAU (1993)
- Sekbang (1996)
- Konversi F-16 Fighting Falcon (1997)
- Sekkau 71 (2002)
- SIP TNI-AU 51 (2004)
- KONVERSI KT-1 (2005)
- Pendidikan Konversi Pesawat Sukhoi (2006)
- Seskoau (2008)
- Lemhannas RI PPRA LXI (2020)
Karier Militer
- Pa Pnb Skadud 3 Lanud Iswahyudi (1993)
- Kasubsi Peta/Albanav Silat Dispos Skadud 3 Lanud Iswahyudi
- Kasi Spes Diops Skadud 3 Lanud Iswahyudi
- Pa Instruktur Pnb Wingdik Terbang Lanud Adi Sutjipto
- Danskadud 11 Lanud Sultan Hasanuddin (2009—2012)
- Danlanud Timika (2012—2013)
- Kadisops Lanud Sultan Hasanuddin (2013)
- Dan Wing 5 Lanud Sultan Hasanuddin (2013—2014)
- Ajudan Presiden RI (2014—2016)
- Danlanud Adi Soemarmo (2016—2018)
- Danlanud Halim Perdanakusuma (2018—2020)
- Staf Khusus Kasau[a](2020)
- Sesmilpres Kemsetneg RI[3] (2020—2022)
- Dankodiklatau[4][5] (2022)
- Pangkoopsudnas[6] (2022—2023)
- Pangkogabwilhan II[7] (2023—2024)
- Kasau (2024—Sekarang)
Insiden Bawean 2003
Tonny termasuk salah satu pilot F-16 TNI AU yang pernah terlibat dalam peristiwa dengan pesawat-pesawat F/A-18 Hornet, Angkatan Laut Amerika Serikat yang terjadi di wilayah udara Pulau Bawean, pada 3 Juli 2003. Pada saat itu radar Komando Pertahanan Udara Nasional Indonesia dan Pusat Operasi Pertahanan Nasional menangkap ada lima titik mencurigakan yang terbang dalam formasi rapat dan tidak teridentifikasi. Namun ketika satu flight pesawat tempur TNI AU dikirimkan untuk melakukan identifikasi, tidak ditemukan obyeknya. Dua jam kemudian, terlihat manuver-manuver pesawat terbang tanpa identitas dan ada laporan dari para penerbang pesawat Bouraq Indonesia Airlines, bahwa manuver-manuver mereka yang berkecepatan tinggi sudah membahayakan kesalamatan dan keamanan penerbangan sipil berjadual. Pesawat-pesawat itu juga tidak melakukan komunikasi dengan menara pengatur lalu-lintas penerbangan nasional.[8][9][10][11][12]
Panglima Komando Pertahanan Udara Nasional Indonesia, saat itu dijabat Marsekal Muda TNI Teddy Sumarno, mengirimkan dua F-16 B untuk melakukan misi mencegat, mengidentifikasi dan mengusir mereka dari wilayah udara nasional. Penerbangan ini memiliki call sign Falcon Flight. Pemimpin penerbangan bersandikan Falcon 1, bernomor ekor TS-1603 yang diawaki oleh Kapten PNB Ian Fuady dan Kapten PNB Fajar Adriyanto. Falcon 2, bernomor ekor TS-1602, diawaki oleh Kapten PNB Mohamad Tonny Harjono dan Kapten PNB M. Satrio Utomo. Dalam misinya, mereka bertugas untuk identifikasi visual dan menghindari konfrontasi, dengan cara tidak mengunci (lock on) sasaran dengan radar atau rudal sehingga misi identifikasi tidak dianggap mengancam.[8][9][12][10][11]
Ketika Falcon Flight tiba di lokasi, mereka langsung disambut oleh dua pesawat F/A-18 Hornet milik Angkatan Laut Amerika Serikat sehingga mereka terlibat dalam perang radar (radar jamming). Dalam peristiwa itu, salah satu penerbang tempur TNI AU sudah dalam posisi terkunci secara radar oleh penerbang tempur A AL AS. Sedang pesawat lainnya sedang saling berkejaran dalam posisi dog fight cukup ketat. Pesawat TNI AU kemudian berinisiatif melakukan gerakan menggoyang sayap (rocking wing) yang menyatakan bahwa mereka tidak dalam posisi mengancam pesawat AL AS.[8][9][12][10][11]
Ketika komunikasi berhasil dibuka, diketahui bahwa kedua pesawat AL AS dan jajaran kapal induk Angkatan Laut Amerika Serikat, USS Carl Vinson (CVN-70), merasa bahwa mereka berlayar di wilayah perairan internasional dan meminta agar kedua pesawat TNI AU untuk menjauh. Namun disampaikan oleh pesawat TNI AU bahwa mereka, pesawat-pesawat AL AS berada dalam wilayah kedaulatan Republik Indonesia sesuai dengan Deklarasi Djuanda. Falcon Flight meminta mereka untuk segera mengontak ke ATC setempat, Bali Control, yang hingga saat itu tidak mengetahui keberadaan mereka. Mengetaui adanya itu, pesawat-pesawat AL AS itu kemudian terbang menjauh.[8][9][12][10][11]
Penghargaan
Tanda Jasa dan Brevet
Dada kanan | Dada kiri | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
| | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
Brevet Kehormatan | |
---|---|
Pin Gadjah Mada Puspomad (2024)[14] |
Keterangan
- ^ Staf Khusus Kepala Staf Angkatan Udara merupakan istilah internal Angkatan Udara bagi perwira yang tidak memiliki jabatan/menganggur.[2]
Referensi
- ^ "Presiden Jokowi Lantik Tonny Harjono Jadi KSAU". Sekretariat Kabinet Republik Indonesia. 2024-04-05. Diakses tanggal 2024-04-05.
- ^ "Mutasi Jabatan 78 Perwira Tinggi TNI". TNI Militer ID. 27 Mei 2020. Diakses tanggal 12 November 2020.
- ^ "Ajudan Jokowi Marsma TNI Tonny Harjono Dilantik Jadi Sesmilpres"
- ^ "Daftar Lengkap 180 Perwira TNI Yang Dimutasi Jenderal Andika Perkasa"
- ^ "Sertijab Dankodiklatau"
- ^ "Daftar Lengkap 130 Pati TNI yang Dimutasi Jenderal Andika Perkasa". SINDOnews.com. Diakses tanggal 2022-11-08.
- ^ "Panglima TNI Rotasi dan Mutasi 60 Perwira Tinggi TNI". tni.mil.id. Diakses tanggal 2023-11-23.
- ^ a b c d Marboen, Ade P (15 Maret 2017). Suryanto, ed. "F-16 nomor registrasi TS-1603 berjasa pada insiden Pulau Bawean". ANTARA News. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-06-21. Diakses tanggal 09 Juli 2020. Periksa nilai tanggal di:
|access-date=
(bantuan) - ^ a b c d Bachtiar 2018, hlm. xix - xx.
- ^ a b c d Dudi, Sudibyo (07 Juli 2003). "Perang Elektronika di Kawasan Bawean: Beberapa manuver dalam perang elektronika antara F-16 TNI AU dengan F-18 Hornet AL AS". KOMPAS. Periksa nilai tanggal di:
|access-date=, |date=
(bantuan); Parameter|access-date=
membutuhkan|url=
(bantuan) - ^ a b c d Dudi, Sudibyo (04 Juli 2003). "Lima Pesawat F-18 AS Bermanuver di Bawean". KOMPAS. Periksa nilai tanggal di:
|access-date=, |date=
(bantuan); Parameter|access-date=
membutuhkan|url=
(bantuan) - ^ a b c d Hakim 2018, hlm. 305 - 311.
- ^ "Dansesko TNI, Pangkoopsudnas dan Dankodiklatau Resmi Jadi Warga Kehormatan Kopasgat". kopasgat.tni-au.mil.id. Diakses tanggal 2024-04-13.
- ^ "Courtesy Call Ws. Danpuspomad kepada Kasau". Pusat Polisi Militer TNI AD. 2024-05-28. Diakses tanggal 2024-05-30.
Jabatan militer | ||
---|---|---|
Didahului oleh: Fadjar Prasetyo | Kepala Staf TNI Angkatan Udara 2024—sekarang | Petahana |
Didahului oleh: Andyawan Martono Putra | Pangkogabwilhan II 2023—2024 | Diteruskan oleh: M. Khairil Lubis |
Didahului oleh: Andyawan Martono Putra | Pangkoopsudnas 2022—2023 | Diteruskan oleh: Tedi Rizalihadi |
Didahului oleh: Nanang Santoso | Dankodiklatau 2022 | Diteruskan oleh: Tedi Rizalihadi |
Didahului oleh: Suharyanto | Sesmilpres Kemsetneg RI 2020—2022 | Diteruskan oleh: Hersan |
Didahului oleh: Fadjar Prasetyo | Komandan Lanud Halim Perdanakusuma 2018—2020 | Diteruskan oleh: Purwoko Aji Prabowo |
Didahului oleh: Agus Priyanto | Komandan Lanud Adi Sumarmo 2016—2018 | Diteruskan oleh: Indan Gilang Buldansyah |
Didahului oleh: Ardhi Tjahjoko | Ajudan Presiden RI (TNI AU) 2014—2016 | Diteruskan oleh: Mohammad Nurdin |
- l
- b
- s
- Soerjadi Soerjadarma
- Omar Dhani
- Sri Mulyono Herlambang
- Roesmin Noerjadin
- Soewoto Sukendar
- Saleh Basarah
- Ashadi Tjahjadi
- Sukardi
- Oetomo
- Siboen Dipoatmodjo
- Rilo Pambudi
- Sutria Tubagus
- Hanafie Asnan
- Chappy Hakim
- Djoko Suyanto
- Herman Prayitno
- Soebandrio
- Imam Sufaat
- I.B. Putu Dunia
- Agus Supriatna
- Hadi Tjahjanto
- Yuyu Sutisna
- Fadjar Prasetyo
- Mohamad Tonny Harjono
Artikel bertopik biografi tokoh militer ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya. |
- l
- b
- s