Embarang
Jalan, jalur kereta api, atau kanal biasanya ditinggikan ke atas embarang atau pelengsengan yang terbuat dari tanah yang dipadatkan (biasanya berbahan dasar tanah liat atau batu) untuk menghindari perubahan ketinggian yang diperlukan oleh medan, alternatifnya adalah dengan melakukan perubahan ketinggian yang tidak dapat diterima atau jalan memutar. untuk mengikuti kontur. Penebangan digunakan untuk tujuan yang sama dimana lahan awalnya lebih tinggi dari yang dibutuhkan.
Bahan
Embarang seringkali dibangun dengan menggunakan bahan yang diperoleh dari potongan. Embarang perlu dibangun menggunakan material yang tidak diangin-anginkan dan kedap air, dipadatkan (atau seluruhnya tidak berpori) untuk memberikan dukungan yang memadai terhadap formasi dan permukaan datar dalam jangka panjang dengan stabilitas. Contoh material untuk pembangunan embarang jalan adalah campuran pasir-bentonit yang sering digunakan sebagai pelindung kabel dan pipa utilitas bawah tanah.[1]
Referensi
- ^ Zakarka, Mindaugas; Skuodis, Šarūnas; Šiupšinskas, Giedrius; Bielskus, Juozas (1 January 2021). "Compressive strength and thermal properties of sand–bentonite mixture". Open Geosciences (dalam bahasa Inggris). 13 (1): 988–998. Bibcode:2021OGeo...13..289Z. doi:10.1515/geo-2020-0289. ISSN 2391-5447.
- l
- b
- s
- Bantalan rel
- Embarang
- Jari-jari lengkung terkecil
- Kricak
- Pelat sambung
- Penambat rel
- Penampang rel
- Peninggian jalan rel
- Rel
- Tubuh baan
- Corong air
- Elektrifikasi perkeretaapian
- Emplasemen
- Geometri jalan rel
- Halaman langsir
- Lebar sepur
- Lebar sepur ganda
- Listrik aliran atas
- Pemutar rel
- Penggeser rel
- Percabangan
- Petak balon
- Petak jalan
- Rel ketiga
- Segitiga pembalik
- Sepur simpang
- Wesel
- Area berbayar
- Balai yasa
- Bangunan hikmat
- Bangunan stasiun
- Depo kereta api
- Depo lokomotif
- Gudang
- Jam stasiun
- Los bundar
- Peron
- Stasiun kereta api
- Tata letak stasiun