Ekspedisi Palembang II

Ekspedisi Palembang II
Tanggal1821
LokasiPalembang
Hasil Perjanjian dengan Sultan
Pihak terlibat
Tentara Kerajaan Hindia Belanda
Angkatan Laut Kerajaan Belanda
Korps Marinir Kerajaan Belanda
Kesultanan Palembang
Tokoh dan pemimpin
Hendrik Merkus de Kock Sultan Mahmud Badaruddin II  (POW)
Kekuatan
tidak diketahui 7.000 pasukan
Korban
101 tewas tidak diketahui
  • l
  • b
  • s
Ekspedisi kolonial Belanda
abad ke-17
  • Banten (1601)
  • Melaka (1606)
  • Tanjung Rachado (1606)
  • Kepulauan Banda (1609–21)
  • Makau (1622)
  • Pescadores (1622–24)
  • Bahia (1624)
  • Teluk Persia (1625)
  • Elmina (1625)
  • Kuba (1628)
  • Batavia (1628–29)
  • Recife (1630)
  • Albrolhos (1631)
  • Teluk Liao luo (1633)
  • Taiwan (1635–36)
  • Pulau Lamey (1636)
  • Elmina (1637)
  • Vietnam (1637–43)
  • Goa (1638)
  • Bahia I (1638)
  • Bahia II (1638)
  • Mormugão (1639)
  • Itamaracá (1640)
  • Ceylon (1640)
  • Melaka (1641)
  • Luanda (1641)
  • Taiwan (1641)
  • Taiwan (1642)
  • Chili (1643)
  • Kamboja (1643–44)
  • Belanda Baru (1643–45)
  • Tabocas (1645)
  • Filipina (1646)
  • Kombi (1647)
  • Guararapes (1648)
  • Guararapes (1649)
  • Taiwan (1652)
  • Kolombo ke-2 (1654)
  • Belanda Baru (1659–63)
  • Taiwan (1661–62)
  • Jawa (1674–80)
Abad ke-18
  • Jawa (1704–07)
  • Jawa (1719–23)
  • India (1739–41)
  • Jawa (1741–43)
  • Penfui (1749)
  • Jawa (1749–57)
  • India (1781)
  • Ceylon (1782)
  • Pantai Emas (1782)
  • Tanjung Koloni (1795)
Abad ke-19
Abad ke-20

Ekspedisi Palembang II adalah suatu ekspedisi hukuman dari Tentara Kerajaan Hindia Belanda ke Palembang pada tahun 1821. Komandan Belanda Hendrik Merkus de Kock berhasil mencapai kesepakatan dengan Kesultanan Palembang.

Pertempuran

Pada 22 Mei 1821, De Kock dengan armadanya sampai di Sungai Musi, yang langsung disambut dengan tembakan meriam Meriam dari pasukan Badaruddin II tidak hanya menghancurkan formasi armada De Kock, tetapi membuat mereka kewalahan dan memilih mundur. Akan tetapi, langkah itu ternyata hanya taktik dari pihak Belanda untuk mengatur kembali strategi penyerangan. Pada 24 Juni 1821 dini hari, tiba-tiba Belanda memberikan serangan yang membuat Palembang mengalami kekalahan. Penyebab kekalahan Kesultanan Palembang dalam Perang ini adalah serangan mendadak dari Belanda, yang membuat Badaruddin II berhasil ditangkap.

Akibat

Kemudian, pada 7 Oktober 1823, Kesultanan Palembang resmi dihapus oleh Belanda dan Kuto Tengkuruk dihancurkan hingga rata dengan tanah

Bacaan lanjutan

  • (Belanda) 1900. W.A. Terwogt. Het land van Jan Pieterszoon Coen. Geschiedenis van de Nederlanders in oost-Indië. P. Geerts. Hoorn
  • (Belanda) 1900. G. Kepper. Wapenfeiten van het Nederlands Indische Leger; 1816-1900. M.M. Cuvee, Den Haag.'
  • (Belanda) 1876. A.J.A. Gerlach. Nederlandse heldenfeiten in Oost Indë. Drie delen. Gebroeders
  • Sepriady, Jeki. (2019). Fundamentalisme Dalam Syair Palembang 1819. Jurnal Sejarah dan Pembelajaran Sejarah. Vol. 5. No. 1, Juli 2019

Referensi

Pranala luar

  • l
  • b
  • s
Sejarah konflik di Nusantara
Pra-kolonial
Kolonial Portugis
Kolonial VOC
Kolonial Belanda
Pendudukan Jepang


Ikon rintisan

Artikel bertopik sejarah Indonesia ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.

  • l
  • b
  • s