Daun ungu

Daun ungu
Graptophyllum pictum Edit nilai pada Wikidata

G. pictum
Taksonomi
SuperkerajaanEukaryota
KerajaanPlantae
DivisiTracheophyta
OrdoLamiales
FamiliAcanthaceae
GenusGraptophyllum
SpesiesGraptophyllum pictum Edit nilai pada Wikidata
Griff., 1854
Tata nama
BasionimJusticia picta (en) Terjemahkan Edit nilai pada Wikidata
Sinonim taksonJusticia picta L.

Daun ungu (Graptophyllum pictum) atau Daun puding hitam adalah tumbuhan obat dari Papua Nugini dan Polinesia yang kemudian menyebar ke Indonesia. Spesies ini memiliki nama daerah sebagai berikut: demung, tulak, wungu (Jw), daun temen-temen, handeuleum (Sd), karotong (Md), temen (Bl), kadi-kadi, kobi-kobi (Tn), dan daun putri (Am).[1]

Deskripsi

Daun ungu adalah tumbuhan perdu[2] yang tegak. Tingginya adalah 1,5-8 m.[3] Batangnya termasuk batang berkayu, beruas, permukaannya licin dengan warna ungu kehijauan.[4] Daunnya tunggal, bertangkai pendek, bentuknya bulat,[2] pertulangannya menyirip, permukaan atasnya mengkilap, dan tepinya rata.[4] Bunganya majemuk, keluar di ujung batang, dengan rangkaian tandan yang berwaran keunguan dengan panjang 3-12 cm. Buahnya berbentuk kotak yang lonjong,[2] berwarna ungu kecoklatan. Bijinya bulat dan putih dan berkulit tebal.[2] Akarnya berjenis tunggal dan berwarna coklat muda.[4]

Penyebaran dan habitat

Spesies ini aslinya berasal dari Papua Nugini dan Polinesia. Kemudian, diperkenalkan ke Indochina, Semenanjung Malaya, Filipina, dan Indonesia. Di Jawa, daun ungu tumbuh sampai pada 1250 mdpl. Tumbuhan ini dibudidayakan sebagai tumbuhan pagar dan tumbuhan hias, yaitu yang bervarietas daun yang berwarna merah.[3] Untuk habitatnya, biasanya daun ungu tumbuh di tempat yang banyak disinari matahari. Selain itu pula, ia tumbuh di tempat yang lembap, dan hangat.[5]

Kemampuan dan manfaat

Untuk pemakain luar, daun ungu dapat digunakan untuk melembutkan kulit, borok, bisul, dan bengkak karena terpukul.[2][3] Sementara untuk pemakaian dalam, daun ungu dapat mengobati batu ginjal, wasir, dan hepatitis.[2] Selain itu, tumbuhan ini dapat menurunkan gula darah. Spesies ini berpotensi sebagai anti-diabetes, dan lebih berkualitas lebih baik dibandingkan dengan metformin (obat standar anti-diabetes).[6] Namun, percobaan menunjukkan daun ungu menyebabkan kematian hewan yang dipercobakan, yakni tikus-albino swiss.[6] Sehingga diperlukan studi tentang toksisitas jangka panjang.[7]

Referensi

  1. ^ A. N. S. 1989, hlm. 31.
  2. ^ a b c d e f Nala 2003, hlm. 33.
  3. ^ a b c Dharma 1987, hlm. 74.
  4. ^ a b c "Strobilanthes crispus BL" (PDF). Departemen Kesehatan. 14 November 2001. Diakses tanggal 6 January 2013. [pranala nonaktif permanen]
  5. ^ Neal 2012, hlm. 93.
  6. ^ a b Olagbende-Dada et al. 2011, hlm. 1039.
  7. ^ Olagbende-Dada et al. 2011, hlm. 1043.

Bacaan

  • Dharma, A.P. (1987). Indonesian Medicinal Plants (dalam bahasa Inggris). Jakarta: Balai Pustaka. ISBN 979-407-032-7.  Parameter |trans_title= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
  • Nala, Abu (2003). Manfaat Apotik Hidup (dalam bahasa Indonesia). Temanggung: Bina Karya. Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui (link)
  • Neal, Nellie (2012). Gardener's Guide to Tropical Plants (dalam bahasa Inggris). Minneapolis: Cool Springs Press. ISBN 1-59156-533-9 Periksa nilai: checksum |isbn= (bantuan).  Parameter |trans_title= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
  • A.N.S, Thomas (1989). Tanaman Obat Tradisional. 2. Yogyakarta: Kanisius. ISBN 979-413-809-6. [pranala nonaktif permanen]
  • Olagbende-Dada, S. O.; Ogbonnia, S. O.; Coker, H. A. B.; Ukpo, G. E. (2011). "Blood glucose lowering effect of aqueous extract of Graptophyllum pictum (Linn) Griff. on alloxan-induced diabetic rats and its acute toxicity in mice" (PDF). African Journal of Biotechnology. 10 (6): 1039–1043. doi:10.5897/AJB10.1038. ISSN 1684-5315. 

Pranala luar

Wikispecies mempunyai informasi mengenai Daun ungu.
Wikimedia Commons memiliki media mengenai Graptophyllum_pictum.
  • Daun ungu dalam Plantamor.
Pengidentifikasi takson
Graptophyllum pictum
Justicia picta


  • l
  • b
  • s